Rabu, 28 Mei 2014

Dikala Sakit

Sakit adalah penggugur dosa. Ketika sakit, ada 4 hal yang Allah cabut dari dalam diri kita. 
1. Paras. Wajah kita saat sakit terlihat kuyu, pucat, dan tak bercahaya.
2. Kecap lidah. Itu kenapa ketika sakit, rasanya segala makanan tak enak untuk dimakan.
3. Jiwa raga. Itulah kenapa ketika sakit, rasanya begitu tak berdayanya diri kita.
4. Dan dosa-dosa kita.

Dan ketika kita sehat 3 dari 4 hal diatas Allah kembalikan dalam diri kita, tanpa kurang
apapun. Paras wajah yang kembali bersinar, kecap lidah yang kembali nyaman untuk mengunyah apapun, dan jiwa raga yang segar kembali.
Namun tidak dengan dosa-dosa kita, Allah tidak mengembalikan dosa-dosa kita ketika kita kembali sehat.
Maha Suci Allah dengan segala kuasaNya..
Sakit adalah penggugur dosa, penghisab diri di dunia yang fana ini, dan sudah seharusnya sakit dihadapi dengan sabar tanpa harus mengeluh, karena ini sungguh suatu nikmat yang Allah berikan untuk kita yang datangnya bisa dari arah mana saja..

Ketika sakit dihiasi dengan mengingatNya, tentu kita akan lebih jauh bisa menerima keadaan sakit kita dengan ikhlas, karena dengan sakit, menandakan bahwa Allah sangat sayang dengan kita, agar kita tak berlarut dalam kelamnya dosa, agar hati yang penuh dengan bintik noda dapat kembali bersih.
Bukankah Allah itu Maha Pengasih juga Maha Penyayang, Maha Pemurah juga Maha Mengabulkan setiap do’a hambaNya :')
Source : hilmyhaidar.wordpress.com (re-edit)

Jangan Menghakimi Tapi Berilah Solusi


Bulir-bulir air mata itu mengalir dari sudut mata seorang gadis, tak sekedar tangis kepiluan, ada tangis syukur yg ia rasakan..lingkungannya begitu sinis, memandangnya sbg gadis yg berkerudung dan bergamis..

Terkadang hatinya bak teriris-iris, tatkala hijrahnya dikaitkan dg masa silamnya yang tak manis..namun ia mencoba menghibur hatinya yg menangis, bahwa janji Allah itu sungguh manis..tiada dendam pd orang yang sinis dan tiada ia biarkan rasa pesimis, lisannya berucap dg do'a2 yg manis dan optimis..

Begitulah sejatinya hijrah yg indah, pakaian taqwanya menjadi pengontrol iman dan akhlaknya..ia tau ia tak sendiri, ia tau semua jalannya yg penuh luka dan duri tak sebanding dg perihnya jalan yg di lalui para Nabi dan org2 shalih sebelumnya..ia tau Allah merinduinya untuk mengadu pd sujud2 yg syahdu.. Ia tau Allah tengah menguji diri untu ditempa menjadi muslimah yg syar'I.. Ia begitu menikmati setiap proses hijrah dan istiqomah meniti ridha Illahi..ia tau Allah maha menerima taubatan nasuha seorang hamba yg benar2 ingin hijrah karena Allah..ia tau tugasnya adalah menyampaikan dan mendo'akan..

Semoga si gadis yg telah berhijrah itu Allah beri istiqomah.. Aamiin

Untukmu dan untukku wahai saudari-saudariku, berjuanglah di jalan Allah. Sentuh hatinya dengan bahasa hati, jangan menghakimi namun berilah solusi.. ^^




sumber : facebook.com/DakwahMuslimah

Jumat, 09 Mei 2014

Menguap


Kalian pasti tahu menguap kan? Menguap itu adalah perubahan dari zat cair menjadi gas. Bukaaan!! Bukan menguap itu yang saya maksud, melainkan menguap yang dibicarakan adalah kebiasaan saat kita lelah, mengantuk, atau kekurangan oksigen dalam tubuh. Sebetulnya ada apa sih dengan menguap dalam Islam?? Baiklah, akan saya lanjutkan.
Saat kita sedang mengantuk pasti selalu saja menguap, atau saat sedang bermalas-malasan terkadang kita juga sering menguap, tanpa disadari menguap pun menjadi kebiasaan sehari-hari. Nah, yang perlu kalian ketahui disini adalah kita sebagai orang muslim hendaknya untuk tidak menguap. Haaa? Tidak menguap? Emang bisa?? Aneh memang bila kita dianjurkan untuk menahan agar tidak menguap. Kenapa? Karena sesungguhnya saat kita sedang menguap, setan sedang mentertawakan kita. Nah lhoo…emang mau diketawain setan? Kalau mereka sedang mentertawakan kita, memang ada pengaruhnya? Tentu ada. Dengan seringnya kita menguap maka menjadikan kita malas. Malas bekerja, malas belajar, malas beraktivitas dll. Benar bukan? Allah SWT benci dengan menguap.
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitkannya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah dating kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mmengucapkan ‘haaah’ maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari & Muslim)
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat untuk tidak menguap? Caranya mudah. Sebetulnya kita selalu melakukan kegiatan ini, yaitu shalat. Karena dengan seringnya kita melaksanakan shalat, aliran darah yang ada di kepala kita menjadi lancar dan menjadikan kita tidak sering menguap selain itu badan kita juga menjadi sehat dan segar. Intinya di sini, kita harus menjauhi dari yang namanya menguap, karena menguap membuat kita malas untuk melakukan sesuatu dan Allah SWT tidak menyukai umatnya yang bermalas-malasan.

Jazakallahu khoiron katsiran J