Hati udah mantap untuk berjilbab eh pas cerita sama ortu ternyata
malah ditentang.
“gak usahlah pake
jilbab gede gitu, yang biasa-biasa aja” ucap Ayah saat aku pertama berjilbab.
Terus nyerah gitu aja? Kesedihan pun melanda. Antara kewajiban kepada Sang
Pencipta dengan bakti pada orangtua, haruskah kita melawannya? Oh dilema…
“ Dan Kami telah memerintahkan manusia supaya berbuat baik
dan berbakti kepada kedua ibu bapaknya … ” (Al-Ankabut ayat 8 )
Durhaka/tidaknya seorang anak harus dipandang dari kacamata
syariat. Tidak semua anak yang melanggar perintah orang tua dikatakan anak
durhaka. Ada beberapa hal yang sering dianggap sebagai kedurhakaan pada orang
tua, padahal sebenarnya bukan. Antara lain:
Seorang anak wajib taat pada orangtuanya. Akan tetapi jika
yang diperintahkan orangtua melanggar syariat, maka anak tidak boleh
mentaatinya.
Hal ini bukan berarti kita bisa frontal dalam memberitahu
orangtua ttg jilbab syar’i kita, “Ini kewajiban bu!.”
So, gimana cara meluluhkan hati orangtua, terlebih jika
orangtua (dlm hal ini ibu) belum berjilbab syar’i? Bismillahirrahmanirrahim
akhlaq mulia adalah jalan terdekat menuju luluhnya hati
orangtua. Anak adalah mutiara hati orang tua. Saat mutiara itu bersinar, hati
orang tua mana yang tidak menjadi terang.
Kedekatanmu pada mereka, perhatianmu, kelembutanmu, bahkan
hanya sekedar wajah cerah & senyummu bagaikan sinar mentari yang
menghangatkan hati mereka.
Tapi apapun alasan orang tua melarangmu, tetap harus
diperjuangkan jilbab syar’imu. Tak ada ketaatan dalam kemaksiatan.
Pilih waktu yang tepat uatuk menyampaikan. Jangan saat
orangtua sedang ribet atau baru pulang kerja, emosi mereka biasanya lebih
tinggi.
“Ayah, Ibu, Doakan aku jadi anak shalihat ya, Insya Allah
aku mau berjilbab syar’i”
Biarkan mereka menyerap terlebih dahulu kata-kata kita.
Izinkan mereka melihat anak gadisnya telah tumbuh menjadi wanita dewasa
Jika fase ini belum berhasil, maka harus ada
pendekatan-pendekatan selanjutnya. Sulit ya ternyata berjilbab syar’i? Ini
namanya ujian keimanan.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum
kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan
(dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)
Sunatullah tiap diri memiliki jatah ujiannya masing-masing
untuk pembuktian iman. Tak perlu surut ke belakang shalihat, pertolongan Allah
dekat.
Jika belum luluh, tak putus doa terpanjat dalam tiap sujud. ‘Ya
Rabb bukalah hati orangtua kami untuk menerima kebenaran & kuatkan tekad
kami‘
Berjilbab membuatmu
semakin baik.
Namun jika mengancam keselamatan jiwa, komunikasikan dengan
saudara lain yang mereka percayai. Tetap santun, mereka orang tua kita.
Yang terpenting adalah kondisi ruhiyah kita. Tilawah sebelum
berbicara, dzikir saat luang, doa sepertiga malam. Minta pada-Nya agar
niat kita yang sangat indah ini dapat terwujudkan hingga orangtua mendukung penuh
atas jilbab syar’i kita.
Sumber : Peduli Jilbab (re-edit)
Subhanallah, apa yang telah dijelaskan diatas persis seperti
apa yang saya alami. Butuh perjuangan yang tak mudah sobat. Setiap selesai
shalat, saya selalu berdo’a agar dimudahkan. Setiap ada kemauan, pasti ada
jalan. Jangan menyerah untuk memperjuangkan kebenaran. Pertolongan Allah amat
dekat. Insya Allah. Semoga tulisan ini bermanfaat. Jazakillah…
Devi~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar