Minggu, 27 April 2014

Sebuah Perjuangan Menuju Kebaikan

Hati udah mantap untuk berjilbab eh pas cerita sama ortu ternyata malah ditentang. 
 “gak usahlah pake jilbab gede gitu, yang biasa-biasa aja” ucap Ayah saat aku pertama berjilbab. Terus nyerah gitu aja? Kesedihan pun melanda. Antara kewajiban kepada Sang Pencipta dengan bakti pada orangtua, haruskah kita melawannya? Oh dilema
“ Dan Kami telah memerintahkan manusia supaya berbuat baik dan berbakti kepada kedua ibu bapaknya … ” (Al-Ankabut ayat 8 )
Trus gak usah dipake jilbab syar’i? Tapi ntar durhaka & Allah gak ridho?

Kamis, 10 April 2014

Suara Yang Kurindukan


Aku mengenalmu melalui kumandang azan yang kau lantunkan dari balik hijab sana. Tanpa pernah kutahu siapa dirimu itu. Aku mengagumimu, hanya lewat suara yang mengalun merdu itu. Tanpa peduli seperti apa rupamu, siapa namamu. Aku hanya mengagumimu. Itu saja.


Suatu hari, ketika terik matahari menusuk tulang, kembali kutangkap suaramu. Namun, kali ini, kau tak melantunkan azan seperti biasanya. Kau justru bertakbir dan melafalkan surat al-Fatihah dengan syahdu. Aku yang baru tiba di mushola dalam keadaan kegerahan tak karuan, langsung terduduk dan membisu. Menyimak bacaanmu yang entah bagaimana bisa seindah itu. Dan lagi, harus kuakui bahwa aku mengagumimu.



Terkadang, aku pun dihantui rasa penasaran tentang dirimu. Ingin sekali rasanya bertanya pada para perempuan berkerudung panjang yang biasa berlama-lama di mushola ini, barangkali di antara mereka ada yang mengenal suaramu. Sayangnya, aku tak seberani itu. Aku masih menjadi penikmat suaramu. Mendengarmu pun sudah lebih dari cukup bagiku.


Memasuki bulan kelima sejak aku menjadi pengagum suaramu, aku mulai merasa kehilangan. Tak ada lagi lantunan kumandang azan dengan suara khas yang telah kuhafal itu. Kutunggu dalam waktu shalat Zuhur dan Asar, dimana biasanya kudapati suaramu hadir sebagai pengisi imam dari balik hijab sana. Namun kenyataannya, kau tidak ada. hingga akhirnya

Selasa, 01 April 2014

Rencana Allah


Dikala hati berkata ingin,
Namun ujian pun menghadang didepan sana.
Saat air mata tak terbendungkan lagi,
Ia menguatkan hati pada setiap hamba-Nya yang lemah.
Saat segalanya terasa sulit,
Allah menuntun untuk terus melangkah.
Ia tak memberi apa yang kita minta,
Tapi Ia selalu memberi apa yang kita butuhkan.

Allah menitipkan kelebihan disetiap kekurangan.
Menitipkan kekuatan disetiap kelemahan.
Juga menitipkan harapan disetiap keraguan.
Kita berencana,
Allah pun berencana
Namun tak ada yang lebih indah selain…..
Rencana Allah yang luar biasa.